Di seluruh dunia, jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari meningkat secara signifikan. Hal ini menyebabkan meningkatnya tingkat polusi dan menantang pemerintah, perusahaan, dan individu untuk menemukan solusi inovatif terhadap permasalahan sampah.
Dalam upaya mengatasi masalah sampah, pemerintah dan bahkan organisasi swasta menyerukan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Hal ini akan membantu menciptakan peluang unik bagi dunia usaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, menerapkan praktik ramah lingkungan, dan mengurangi biaya operasional. Namun bagi kebanyakan orang, cara paling efektif untuk mengelola sampah adalah dengan mendapatkan layanan pengumpulan sampah profesional. Meskipun ini merupakan ide bagus, ada solusi yang lebih efektif dan berjangka panjang untuk mengatasi masalah sampah di bisnis, perumahan, dan fasilitas industri.
1. Menyumbangkan Barang Bermanfaat
Daripada membuang barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi ke tempat sampah, mendonasikannya kepada orang-orang yang dapat memanfaatkan tidak hanya mengurangi sampah tetapi juga membantu orang-orang yang mungkin membutuhkan. Misalnya, toko kelontong, rumah tangga, dan restoran dapat menyumbangkan makanan tambahan dan barang-barang yang mudah rusak ke bank makanan dan tempat penampungan dibandingkan membuangnya ke tempat sampah.
Jika Anda perlu mengganti furnitur di rumah atau bisnis Anda, navigasikan ke sini untuk mendapatkan perusahaan profesional yang dapat membantu pembuangannya. Namun, jika Anda mengenal seseorang yang mungkin bisa memanfaatkan furnitur Anda dengan lebih baik, menyumbangkannya adalah cara yang lebih baik untuk membuang furnitur lama yang tidak lagi Anda perlukan.
Jika Anda memiliki furnitur seperti kursi dan meja, pertimbangkan untuk menyumbangkannya ke sekolah setempat. Peralatan juga dapat disumbangkan untuk mengurangi limbah elektronik. Jika Anda ingin memperbarui barang elektronik seperti perangkat keras komputer, printer, atau gadget lainnya, sumbangkan ke bisnis atau individu yang mungkin membutuhkannya daripada membuangnya sebagai sampah. Perusahaan besar seperti hotel juga dapat menyumbangkan barang-barang seperti sampo, sabun, perlengkapan mandi, dan produk perawatan kulit.
2. Tanpa Kertas
Di sebagian besar bisnis, jumlah pemborosan terbesar berasal dari pencetakan file dan dokumen. Oleh karena itu, mengurangi jumlah pencetakan dapat menjadi langkah awal yang positif dalam mengatasi masalah sampah. Ada berbagai langkah yang perlu dilakukan bisnis untuk mencapai hal tersebut. Yang pertama melibatkan penggunaan kertas tanpa kertas. Ini berarti sebisa mungkin meminimalkan pencetakan dan penggunaan file dan dokumen online.
Misalnya, versi digital dari dokumen yang banyak digunakan dalam bisnis seperti kebijakan dan prosedur disimpan di server bersama atau online. Alternatifnya, perusahaan dapat mengurangi pencetakan mereka dengan mendorong tim mereka untuk hanya mencetak dokumen ketika benar-benar diperlukan. Apabila dokumen dalam bentuk cetak harus dicetak, pencetakan harus dilakukan pada kedua sisi kertas, dengan ukuran font dan margin dikurangi untuk mengurangi jumlah halaman pencetakan yang harus dicetak.
Untuk mengurangi penggunaan tinta, bisnis dapat mendorong pencetakan dilakukan dalam mode draft atau hitam putih untuk mengurangi volume tinta yang diperlukan untuk mencetak dokumen berwarna. Penyedia layanan juga dapat mengurangi penggunaan kertas dengan menerapkan penagihan tanpa kertas.
3. Mengadopsi Alternatif yang Dapat Digunakan Kembali
Memilih barang-barang yang dapat digunakan kembali adalah solusi inovatif lainnya yang dapat diterapkan oleh perusahaan dan rumah tangga untuk mengatasi masalah sampah yang semakin parah. Di tempat kerja, karyawan dapat mengganti barang-barang yang biasa mereka gunakan dengan barang-barang yang dapat digunakan kembali. Contoh yang bagus adalah kemasan makanan dan minuman. Dapur, baik di rumah maupun di tempat kerja, dapat mengadopsi solusi ramah lingkungan yang dapat digunakan kembali seperti mengganti gelas sekali pakai dengan botol air dan cangkir kopi yang dapat digunakan kembali. Di kantor, karyawan mungkin didorong untuk menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali dan menghindari barang-barang plastik untuk mengurangi sampah plastik.
4. Daur Ulang Sampah
Dalam pengelolaan limbah padat, daur ulang menjadi prioritas utama. Jika Anda memiliki sampah yang dapat didaur ulang dan digunakan dalam bentuk lain, mendaur ulang adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah sampah. Keunggulan dari pendekatan ini adalah mengurangi jumlah bahan limbah yang berakhir di insinerator dan tempat pembuangan sampah.
Selain itu, mendaur ulang sampah memungkinkan bisnis dan rumah tangga menghemat waktu yang seharusnya dihabiskan untuk membuang sampah. Ini juga membantu menyediakan bahan yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk baru. Hal ini tidak hanya melestarikan lingkungan; ini juga memperpanjang umur bahan daur ulang secara signifikan.
Dunia usaha dapat membantu membangun budaya mendaur ulang dan menggunakan kembali sampah dengan mendorong pemilahan sampah. Cara termudah untuk melakukan hal ini adalah dengan menyediakan tempat sampah untuk bahan-bahan yang dapat digunakan kembali seperti kaca dan plastik, serta sampah yang dapat didaur ulang seperti kertas.
5. Menerapkan Opsi Pembuangan Ramah Lingkungan
Ini mungkin merupakan solusi paling inovatif yang dikembangkan dengan tujuan untuk mengurangi permasalahan sampah yang semakin meningkat. Namun sebelum melakukan tindakan ramah lingkungan, pelaku usaha atau rumah tangga yang ingin mendaur ulang barang-barangnya harus terlebih dahulu mencari orang atau pelaku usaha di daerahnya yang dapat menyediakan layanan pembuangan ramah lingkungan.
Misalnya, perusahaan kecantikan seperti salon dan studio rias dapat mengirimkan wadah kosong ke perusahaan yang khusus mendaur ulangnya. Restoran yang menjual anggur dapat mengirimkan gabus anggurnya ke perusahaan yang akan menggunakannya kembali atau menggilingnya untuk membuat bahan baru. Hotel dapat mengirimkan kartu hadiah bekas dan kartu kunci yang tidak dapat digunakan ke perusahaan yang dapat memanfaatkannya dengan lebih baik daripada mengisi tempat sampah.
6. Mengubah Sampah Biodegradable Menjadi Kompos
Setiap rumah atau bisnis sering kali menghasilkan limbah biodegradable dalam jumlah besar. Daripada membuang sisa makanan ke tempat sampah atau tong sampah, rumah tangga dan bisnis dapat membuat kompos dari sampah yang dapat terurai secara hayati untuk menghasilkan pupuk organik. Untuk memulai pengomposan, letakkan sampah di tempat sampah kompos yang tertutup untuk mencegah lalat dan menghindari bau yang tidak diinginkan.
Ada sampah yang dapat terbiodegradasi yang dapat dikomposkan dan ada pula yang tidak dapat dikomposkan. Limbah biodegradable yang dapat dibuat kompos mencakup sisa makanan seperti kulit buah, sayuran, kulit telur, ampas kopi, dan filter kopi. Kertas-kertas yang telah kotor oleh makanan seperti tisu, kantong kertas, kertas makanan yang tidak dilapisi, kotak, dan serbet juga dapat dibuat kompos.
Sebaliknya, sisa makanan berminyak, produk susu, ayam, daging, dan lemak tidak dapat dibuat kompos. Tanaman yang terkena penyakit, serangga, atau residu insektisida tidak boleh dibuat kompos.
Pikiran Terakhir
Jumlah sampah yang menumpuk setiap hari di seluruh dunia sungguh luar biasa, dan jumlahnya terus bertambah setiap hari. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah dapat menimbulkan masalah lingkungan yang serius dan tidak dapat diperbaiki lagi. Meskipun ada organisasi yang melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu mengatasi masalah ini, membuat perubahan kecil dalam gaya hidup Anda, bahkan jika Anda melakukannya sendiri, akan terakumulasi menjadi jumlah yang signifikan selama bertahun-tahun.